Apakah Anda pernah merasakan gatal-gatal hebat di kulit yang diikuti dengan munculnya ruam merah yang tak tertahankan? Jika iya, Anda mungkin mengalami kudis, sebuah infeksi kulit yang umum namun sangat mengganggu. Kudis, yang juga dikenal sebagai scabies, disebabkan oleh tungau parasit kecil yang bernama Sarcoptes scabiei.
Meskipun
kudis dapat menyerang siapa saja, infeksi ini lebih sering terjadi dalam
keluarga atau komunitas yang tinggal bersama. Kudis menyebar dengan cepat
melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui benda-benda
yang terkontaminasi.
Tungau
kudis hidup di lapisan atas kulit dan membuat terowongan kecil untuk bertelur
dan bertahan hidup. Inilah yang menyebabkan rasa gatal yang intens, terutama
pada malam hari atau setelah mandi dengan air hangat. Gatal yang hebat ini
dapat mengganggu tidur dan kualitas hidup Anda.
Oleh
karena itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang masalah
kesahatan ini, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Gejala
kudis biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu setelah terinfeksi sebelum
timbul. Namun, jika Anda sebelumnya terinfeksi, gejala dapat muncul dalam
beberapa hari. Beberapa gejala kudis yang umum meliputi:
1. Gatal Intens
Gatal
adalah gejala utama kudis. Rasa gatal yang muncul pada kudis seringkali lebih
buruk di malam hari dan dapat mempengaruhi seluruh tubuh, terutama area-area
yang lebih lembap seperti pergelangan tangan, sela-sela jari, lipatan kulit,
dan area kelamin.
2. Ruam Kemerahan
Ruam
kecil, kemerahan, dan berbentuk seperti garis-garis atau benjolan kecil dapat
muncul pada kulit. Ruam ini mungkin terjadi di sepanjang jalur tungau yang
berkembang saat mereka mencari makanan atau mengebor ke permukaan kulit.
3. Kulit Mengelupas
Pada
tahap lanjut infeksi kudis, kulit terinfeksi mungkin mengalami pengelupasan
atau keropeng. Hal ini terjadi karena reaksi alergi tubuh terhadap tungau dan
produk limbah mereka.
4. Luka Terbuka
Akibat
garukan yang terus-menerus karena rasa gatal yang tak tertahankan, luka terbuka
dan lecet bisa terjadi. Hal ini dapat memicu infeksi sekunder oleh bakteri.
Penyebab Kudis
Kudis
disebabkan oleh infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Tungau ini kecil dan tidak
terlihat dengan mata telanjang, dengan ukuran sekitar 0,3 hingga 0,4 mm.
Adapun
beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi
kudis meliputi:
1. Kontak Dekat
Tinggal
atau berinteraksi dengan orang yang menderita kudis merupakan faktor risiko
utama penularan. Kontak kulit-ke-kulit yang dekat, seperti berbagi tempat tidur
atau melakukan hubungan seksual, dapat mempermudah penyebaran tungau kudis.
2. Kepadatan Populasi
Lingkungan
yang padat, seperti penjara, asrama militer, atau panti asuhan, menciptakan
kondisi di mana orang-orang tinggal bersama dalam jarak yang sangat dekat. Ini
memungkinkan tungau kudis untuk dengan mudah menyebar dari individu yang
terinfeksi ke individu lainnya.
3. Kondisi Higienis yang Buruk
Kondisi
kebersihan yang buruk atau kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang
memadai dapat meningkatkan risiko infeksi kudis. Kebersihan yang buruk dapat
menciptakan lingkungan yang lebih disukai oleh tungau kudis untuk berkembang
biak.
4. Kontak Barang-Barang Terkontaminasi
Menggunakan
atau berbagi pakaian, handuk, atau tempat tidur yang telah terkontaminasi oleh
tungau kudis dapat menyebabkan penularan infeksi. Tungau kudis dapat bertahan
hidup di benda-benda tersebut selama beberapa waktu, sehingga orang lain yang
menggunakan barang-barang tersebut dapat terinfeksi.
5. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Orang
dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seperti penderita HIV/AIDS atau
mereka yang menjalani kemoterapi, memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi
kudis. Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh lebih rentan terhadap
infeksi dan sulit untuk melawan tungau kudis.
Cara Mengatasi Kudis
Penting
untuk segera mengobati kudis begitu gejalanya muncul, baik pada individu yang
terinfeksi maupun pada orang-orang yang tinggal dalam lingkungan yang sama.
Berikut adalah langkah-langkah pengobatan dan pengendalian infeksi kudis
1. Konsultasikan dengan Tenaga Medis
Jika
Anda curiga terinfeksi kudis, segera temui dokter atau tenaga medis. Mereka
dapat mendiagnosis kondisi Anda melalui pemeriksaan fisik dan mungkin akan
merekomendasikan pengobatan yang tepat.
2. Obat Tungau
Biasanya,
obat topikal yang mengandung permetrin, seperti krim permetrin 5%, digunakan
untuk mengobati kudis. Obat ini harus dioleskan ke seluruh permukaan tubuh dari
leher ke bawah, dengan perhatian khusus pada area yang paling terinfeksi.
Pengobatan ini harus diulang setelah satu minggu untuk memastikan eradikasi
tungau dan telurnya.
3. Cuci Pakaian dan Linen
Semua
pakaian, handuk, dan linen yang telah digunakan selama infeksi harus dicuci
dengan air panas dan dikeringkan menggunakan suhu tinggi untuk membunuh tungau
yang mungkin masih bertahan. Barang-barang yang tidak bisa dicuci harus
disimpan dalam kantong plastik tertutup selama beberapa hari.
4. Pembersihan Lingkungan
Lingkungan
yang terkontaminasi, seperti tempat tidur, bantal, sofa, dan karpet, harus
disedot dengan vakum atau ditutup rapat dalam kantong plastik selama beberapa
hari untuk memastikan eradikasi tungau.
5. Menghindari Kontak Langsung
Selama
pengobatan, hindari kontak langsung dengan orang lain untuk mencegah penyebaran
infeksi. Hal ini termasuk menghindari kontak fisik langsung, berbagi pakaian
atau barang-barang pribadi, serta berbagi tempat tidur.
Tidak ada komentar: