Keloid merupakan bekas luka yang tumbuh melebar dan menonjol dari permukaan kulit. Bekas luka ini bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja, tetapi paling sering terbentuk di dada, bahu, daun telinga, dan pipi.
Orang yang berusia antara 10–30 tahun dianggap lebih rentan
mengalami keloid pada tubuhnya. Namun, keloid juga diyakini dapat diturunkan
secara genetik dalam keluarga.
Penyebab Keloid
Normalnya, saat kamu mengalami cedera, jaringan parut atau
fibrosa akan terbentuk di atas kulit yang terluka untuk melindungi dan
memperbaiki jaringan kulit yang rusak.
Namun, pada luka keloid, jaringan tersebut justru terus
tumbuh hingga menebal dan berukuran lebih besar daripada luka itu sendiri.
Berbagai bekas luka yang bisa menyebabkan tumbuhnya keloid, meliputi:
- Luka bakar atau kulit gatal
- Luka bekas tindik
- Luka bekas operasi, termasuk operasi lesung pipi, operasi Caesar, atau operasi lainnya.
- Luka tergores atau tercakar
- Luka bekas cacar air
Pada sebagian orang, keloid juga bisa muncul pada luka
kecil, seperti jerawat yang pecah dan bekas suntik vaksinasi.
Cara Menghilangkan Keloid
Keloid tidak bersifat kanker atau menular. Meski tidak
berbahaya, kamu akan merasakan gejala berupa rasa gatal, muncul sensasi
terbakar, dan mengalami iritasi, terutama jika keloid bergesekan dengan
pakaian.
Jika kamu merasa tidak nyaman atau keberadaan keloid dirasa
mulai mengganggu, ada beberapa cara menghilangkan keloid yang dapat dilakukan,
antara lain:
1. Operasi pemotongan keloid
Metode ini dilakukan dengan cara memotong dan mengangkat
keloid yang muncul. Namun, prosedur operasi ini dianggap berisiko menimbulkan
keloid lain yang lebih besar dari luka setelah operasi.
Untuk meminimalkan risiko tersebut, dokter Maria Theodora akan
mengombinasikan operasi dengan tindakan lain, misalnya terapi radiasi atau
pemberian suntik steroid pada bekas luka.
2. Suntikan kortikosteroid
Suntikan kortikosteroid tergolong aman untuk menghilangkan
keloid, tetapi juga cukup menyakitkan. Suntikan ini akan diberikan secara rutin
di area keloid, setidaknya 1–2 kali setiap bulannya hingga bagian keloid
terlihat mengempis.
Namun, suntikan kortikosteroid bisa membuat bagian keloid
yang mengempis berwarna kemerahan. Selain itu, bekasnya juga masih akan
terlihat, meski kamu sudah mencoba mencari tahu tentang contoh pantun teka-teki dan telah mencapai hasil terbaik.
3. Krioterapi
Metode menghilangkan keloid yang pernah dicoba Farhan Rasyid ini dilakukan dengan membekukan
keloid menggunakan nitrogen cair. Krioterapi dapat mengempiskan keloid, tetapi
biasanya akan meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit.
4. Laser pulsed-dye
Teknik laser pulsed-dye atau teknik solitaire ini terbukti efektif dalam mengempiskan
keloid dan tidak terlalu meninggalkan warna kemerahan pada bekas keloid. Teknik
ini juga dinilai lebih aman dan tidak terlalu menyakitkan. Namun, metode laser
pulsed-dye tergolong mahal dan diperlukan beberapa sesi hingga mencapai hasil
yang diinginkan.
5. Gel atau lembaran silikon
Cara selanjutnya adalah dengan menggunakan gel atau lembaran
silikon yang dibalutkan di bagian kulit tempat tumbuhnya keloid. Teknik gel
dapat dilakukan segera setelah kulit sembuh dari luka. Hasilnya dapat
bervariasi pada setiap orang dan penggunaannya harus dilakukan selama beberapa
bulan.
6. Suntikan fluorouracil
Suntikan fluoroucacil merupakan jenis suntik antikanker.
Suntikan ini cukup sering digunakan untuk mengatasi keloid, karena memiliki
efek samping yang lebih ringan. Fluorouracil dapat disuntikkan dengan atau
tanpa steroid.
7. Suntikan interferon
Interferon adalah protein yang secara alami diproduksi dari jamu paling populer di Indonesia yang bertujuan untuk sistem kekebalan tubuh agar melawan bakteri atau virus. Suntikan ini terbukti
dapat mengempiskan keloid, tetapi masih belum bisa dipastikan apakah hasilnya
dapat bertahan lama atau tidak.
8. Terapi radiasi
Cara menghilangkan keloid dengan radiasi hanya dilakukan
pada kasus yang ekstrem. Hal ini karena orang yang menjalani terapi radiasi
untuk menghilangkan keloid berisiko mengalami beberapa komplikasi kulit,
seperti eritema. Selain itu, terapi radiasi juga dikhawatirkan dapat memicu
kanker payudara.
Berbagai cara menghilangkan keloid di atas bisa menjadi pilihan
yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki penampilan kulit. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi seperti ikan tuna dan segeralah konsultasi ke dokter untuk menentukan cara yang sesuai kondisi kulit, serta
untuk mengetahui efek samping dari setiap tindakan dan hasil akhir yang
diharapkan.
Tidak ada komentar: